Siapa tak kenal Ayi Beutik? Terutama para pecinta sepak bola di
Bandung. Pria yang bernama asli Ayi Suparman ini merupakan salah seorang
pendiri dan pimpinan tertinggi Viking Persib Club (VPC), yaitu sebuah
perkumpulan suporter klub sepak bola asal Kota Bandung, Persib. Para
suporter yang lebih dikenal dengan sebutan “bobotoh” ini terkenal
fanatik dan rela melakukan tindakan anarkis demi membela tim
kesayangannya.
Ada orang yang bertanya mengapa nama Ayi Suparman diubah menjadi Ayi
Beutik. Ternyata jawabannya sangat sederhana. Konon ketika dia masih
kecil, ada bapak-bapak yang bertubuh tinggi besar. Ketika dia beranjak
dewasa tubuhnya seperti bapak-bapak tersebut sehingga dipanggil Beutik.
Sejak saat itulah orang lebih mengenalnya sebagai Ayi Beutik.
Dalam setiap pertandingan Persib, Ayi Beutik selalu berada di garda
terdepan dalam memimpin para bobotoh untuk mendukung tim kesayangannya.
Sosoknya pemberani dan sangat disegani baik oleh lawan maupun kawan.
Kecintaannya terhadap persib tidak perlu diragukan lagi. Dia rela
ditahan demi membela kelakuan anggotanya yang terkadang kelewat batas
sehingga melakukan tindakan kriminal yang merugikan orang lain. Oleh
sebab itu dia mendapat julukan sebagai Panglima Viking oleh bobotoh
Persib.
Bapak para bobotoh ini yang selama hidupnya belum pernah sekalipun
membeli tiket untuk menonton setiap pertandingan sepakbola. Dia selalu
punya caranya sendiri untuk bisa menonton, misalnya dengan cara memanjat
tembok. Apapun dilakukannya demi sepak bola. Dalam mendukung timnya,
dia selalu berpenampilan nyentrik termasuk model rambutnya meniru gaya
Indian Mohawk. Ciri khas lainnya adalah teriakan-teriaknnya yang membuat
suasana stadion menjadi semakin hidup.
Pria kelahiran 1968 yang memiliki hobi menonton sepak bola, musik dan
memanjat tebing ini merupakan lulusan Jurusan Geodesi, Institut
Teknologi Bandung (ITB). Sesuai dengan background keilmuannya, dia
bekerja di sebuah perusahaan Konsultan Asing pada bagian pemetaan. Oleh
sebab itu tidak heran jika dia sangat mengenal berbagai daerah di
Indonesia.
Ayi Beutik menikah dengan Nia Dasmawati, seorang guru SD yang sangat
dicintainya pada usia 37 tahun. Pernikahan mereka membuahkan dua orang
anak yang diberi nama Jayalah Persibku dan Usab Perning. Nama yang unik
tersebut diberikan pada kedua anaknya sebagai bukti kecintaannya
terhadap Persib.
Asal Mula Nama Viking
Siapa yang tidak mengenal nama Viking ? Banyak orang mengenal Viking
sebagai bangsa yang kuat dan brutal. Ciri khas tentara Viking adalah
bertubuh besar tinggi, bertubuh kekar, berambut panjang, brewokan
(berkumis dan berjanggut lebat) disertai tatapan mata yang tajam dan
berwajah bringas. Mereka biasanya menggunakan perahu yang dilengkapi
dengan peralatan tempur seperti helm yang terbuat dari logam dan kulit
yang memiliki pelindung mata, spatu kulit yang tinggi, tameng (perisai)
serta senjata berupa pedang, tombak dan kapak.
Bangsa Viking berasal dari Skandinavia, suatu daerah yang beriklim
dingin. Walau orang mengenal mereka dengan sebutan Viking, namun mereka
menyebut dirinya Norse atau Norsesman yang artinya manusia-manusia dari
Utara. Bangsa Perancis justru menyebut mereka dengan julukan Normandian,
sedangkan orang-orang Slavia dan penduduk Rusia menyebutnya Varangia.
Padahal, Viking sendiri sebenarnya adalah nama sebuah kota tua yaitu Vik
yang sekarang masuk ke dalam wilayah Norwegia.
Pada umumnya mereka menggantungkan hidupnya dari usaha perdagangan
dan pertanian. Suatu saat mereka ini bisa berubah menjadi sekelompok
orang yang bertindak brutal dan sadis dengan melakukan perampokan dan
penjarahan terhadap setiap kapal dagang yang ada di sekitar wilayah
mereka. Tidak jarang mereka juga melakukan ekspansi jarahannya sampai ke
daerah Mediterania.
Perbuatan bangsa Viking yang sering menyerang dan merampok daerah
pesisir pantai Barat Laut Eropa dengan kapal perang mereka yang panjang,
telah menjadi momok yang sangat menakutkan. Mereka biasanya melakukan
serangan secara mendadak dan cepat terhadap berbagai sasaran yang sudah
ditargetkannya, sehingga menimbulkan efek kejut yang tak terduga serta
menimbulkan jejak kehancuran yang luar biasa. Mereka membunuh apa saja
yang bisa dibunuh, tidak peduli wanita, anak-anak maupun orang tua.
Semuanya disikat habis, dihancurkan sehingga menimbulkan efek
psikologis, trauma rasa takut yang luar biasa bagi siapa saja yang
menyaksikan akibat aksi biadab mereka.
Dalam setiap serangan di darat, pasukan Viking biasanya dipimpin oleh
seorang panglima perang yang menggunakan kuda. Serangan awal dilakukan
oleh pasukan khusus bernama berserker, yaitu sebuah pasukan pengejut
yang bisa bergerak dengan cepat dan brutal. Keperkasaan pasukan Viking
yang selalu menang dalam pertempuran membuat mereka semakin percaya diri
dan mabuk dengan kekuasaan. Mereka terus bergerak dari satu daerah ke
daerah lainnya di daratan Eropa. Satu persatu wilayah Eropa mereka
taklukkan. Bahkan dalam catatan sejarah bangsa Eropa, periode 790 dan
1050 SM dikenal sebagai Era Viking.
sejarah viking
Senin, 23 Januari 2017
Siapa tak kenal Ayi Beutik? Terutama para pecinta sepak bola di
Bandung. Pria yang bernama asli Ayi Suparman ini merupakan salah seorang
pendiri dan pimpinan tertinggi Viking Persib Club (VPC), yaitu sebuah
perkumpulan suporter klub sepak bola asal Kota Bandung, Persib. Para
suporter yang lebih dikenal dengan sebutan “bobotoh” ini terkenal
fanatik dan rela melakukan tindakan anarkis demi membela tim
kesayangannya.
Ada orang yang bertanya mengapa nama Ayi Suparman diubah menjadi Ayi Beutik. Ternyata jawabannya sangat sederhana. Konon ketika dia masih kecil, ada bapak-bapak yang bertubuh tinggi besar. Ketika dia beranjak dewasa tubuhnya seperti bapak-bapak tersebut sehingga dipanggil Beutik. Sejak saat itulah orang lebih mengenalnya sebagai Ayi Beutik.
Dalam setiap pertandingan Persib, Ayi Beutik selalu berada di garda terdepan dalam memimpin para bobotoh untuk mendukung tim kesayangannya. Sosoknya pemberani dan sangat disegani baik oleh lawan maupun kawan. Kecintaannya terhadap persib tidak perlu diragukan lagi. Dia rela ditahan demi membela kelakuan anggotanya yang terkadang kelewat batas sehingga melakukan tindakan kriminal yang merugikan orang lain. Oleh sebab itu dia mendapat julukan sebagai Panglima Viking oleh bobotoh Persib.
Bapak para bobotoh ini yang selama hidupnya belum pernah sekalipun membeli tiket untuk menonton setiap pertandingan sepakbola. Dia selalu punya caranya sendiri untuk bisa menonton, misalnya dengan cara memanjat tembok. Apapun dilakukannya demi sepak bola. Dalam mendukung timnya, dia selalu berpenampilan nyentrik termasuk model rambutnya meniru gaya Indian Mohawk. Ciri khas lainnya adalah teriakan-teriaknnya yang membuat suasana stadion menjadi semakin hidup.
Pria kelahiran 1968 yang memiliki hobi menonton sepak bola, musik dan memanjat tebing ini merupakan lulusan Jurusan Geodesi, Institut Teknologi Bandung (ITB). Sesuai dengan background keilmuannya, dia bekerja di sebuah perusahaan Konsultan Asing pada bagian pemetaan. Oleh sebab itu tidak heran jika dia sangat mengenal berbagai daerah di Indonesia.
Ayi Beutik menikah dengan Nia Dasmawati, seorang guru SD yang sangat dicintainya pada usia 37 tahun. Pernikahan mereka membuahkan dua orang anak yang diberi nama Jayalah Persibku dan Usab Perning. Nama yang unik tersebut diberikan pada kedua anaknya sebagai bukti kecintaannya terhadap Persib.
Asal Mula Nama Viking
Siapa yang tidak mengenal nama Viking ? Banyak orang mengenal Viking sebagai bangsa yang kuat dan brutal. Ciri khas tentara Viking adalah bertubuh besar tinggi, bertubuh kekar, berambut panjang, brewokan (berkumis dan berjanggut lebat) disertai tatapan mata yang tajam dan berwajah bringas. Mereka biasanya menggunakan perahu yang dilengkapi dengan peralatan tempur seperti helm yang terbuat dari logam dan kulit yang memiliki pelindung mata, spatu kulit yang tinggi, tameng (perisai) serta senjata berupa pedang, tombak dan kapak.
Bangsa Viking berasal dari Skandinavia, suatu daerah yang beriklim dingin. Walau orang mengenal mereka dengan sebutan Viking, namun mereka menyebut dirinya Norse atau Norsesman yang artinya manusia-manusia dari Utara. Bangsa Perancis justru menyebut mereka dengan julukan Normandian, sedangkan orang-orang Slavia dan penduduk Rusia menyebutnya Varangia. Padahal, Viking sendiri sebenarnya adalah nama sebuah kota tua yaitu Vik yang sekarang masuk ke dalam wilayah Norwegia.
Pada umumnya mereka menggantungkan hidupnya dari usaha perdagangan dan pertanian. Suatu saat mereka ini bisa berubah menjadi sekelompok orang yang bertindak brutal dan sadis dengan melakukan perampokan dan penjarahan terhadap setiap kapal dagang yang ada di sekitar wilayah mereka. Tidak jarang mereka juga melakukan ekspansi jarahannya sampai ke daerah Mediterania.
Perbuatan bangsa Viking yang sering menyerang dan merampok daerah pesisir pantai Barat Laut Eropa dengan kapal perang mereka yang panjang, telah menjadi momok yang sangat menakutkan. Mereka biasanya melakukan serangan secara mendadak dan cepat terhadap berbagai sasaran yang sudah ditargetkannya, sehingga menimbulkan efek kejut yang tak terduga serta menimbulkan jejak kehancuran yang luar biasa. Mereka membunuh apa saja yang bisa dibunuh, tidak peduli wanita, anak-anak maupun orang tua. Semuanya disikat habis, dihancurkan sehingga menimbulkan efek psikologis, trauma rasa takut yang luar biasa bagi siapa saja yang menyaksikan akibat aksi biadab mereka.
Dalam setiap serangan di darat, pasukan Viking biasanya dipimpin oleh seorang panglima perang yang menggunakan kuda. Serangan awal dilakukan oleh pasukan khusus bernama berserker, yaitu sebuah pasukan pengejut yang bisa bergerak dengan cepat dan brutal. Keperkasaan pasukan Viking yang selalu menang dalam pertempuran membuat mereka semakin percaya diri dan mabuk dengan kekuasaan. Mereka terus bergerak dari satu daerah ke daerah lainnya di daratan Eropa. Satu persatu wilayah Eropa mereka taklukkan. Bahkan dalam catatan sejarah bangsa Eropa, periode 790 dan 1050 SM dikenal sebagai Era Viking.
Ada orang yang bertanya mengapa nama Ayi Suparman diubah menjadi Ayi Beutik. Ternyata jawabannya sangat sederhana. Konon ketika dia masih kecil, ada bapak-bapak yang bertubuh tinggi besar. Ketika dia beranjak dewasa tubuhnya seperti bapak-bapak tersebut sehingga dipanggil Beutik. Sejak saat itulah orang lebih mengenalnya sebagai Ayi Beutik.
Dalam setiap pertandingan Persib, Ayi Beutik selalu berada di garda terdepan dalam memimpin para bobotoh untuk mendukung tim kesayangannya. Sosoknya pemberani dan sangat disegani baik oleh lawan maupun kawan. Kecintaannya terhadap persib tidak perlu diragukan lagi. Dia rela ditahan demi membela kelakuan anggotanya yang terkadang kelewat batas sehingga melakukan tindakan kriminal yang merugikan orang lain. Oleh sebab itu dia mendapat julukan sebagai Panglima Viking oleh bobotoh Persib.
Bapak para bobotoh ini yang selama hidupnya belum pernah sekalipun membeli tiket untuk menonton setiap pertandingan sepakbola. Dia selalu punya caranya sendiri untuk bisa menonton, misalnya dengan cara memanjat tembok. Apapun dilakukannya demi sepak bola. Dalam mendukung timnya, dia selalu berpenampilan nyentrik termasuk model rambutnya meniru gaya Indian Mohawk. Ciri khas lainnya adalah teriakan-teriaknnya yang membuat suasana stadion menjadi semakin hidup.
Pria kelahiran 1968 yang memiliki hobi menonton sepak bola, musik dan memanjat tebing ini merupakan lulusan Jurusan Geodesi, Institut Teknologi Bandung (ITB). Sesuai dengan background keilmuannya, dia bekerja di sebuah perusahaan Konsultan Asing pada bagian pemetaan. Oleh sebab itu tidak heran jika dia sangat mengenal berbagai daerah di Indonesia.
Ayi Beutik menikah dengan Nia Dasmawati, seorang guru SD yang sangat dicintainya pada usia 37 tahun. Pernikahan mereka membuahkan dua orang anak yang diberi nama Jayalah Persibku dan Usab Perning. Nama yang unik tersebut diberikan pada kedua anaknya sebagai bukti kecintaannya terhadap Persib.
Asal Mula Nama Viking
Siapa yang tidak mengenal nama Viking ? Banyak orang mengenal Viking sebagai bangsa yang kuat dan brutal. Ciri khas tentara Viking adalah bertubuh besar tinggi, bertubuh kekar, berambut panjang, brewokan (berkumis dan berjanggut lebat) disertai tatapan mata yang tajam dan berwajah bringas. Mereka biasanya menggunakan perahu yang dilengkapi dengan peralatan tempur seperti helm yang terbuat dari logam dan kulit yang memiliki pelindung mata, spatu kulit yang tinggi, tameng (perisai) serta senjata berupa pedang, tombak dan kapak.
Bangsa Viking berasal dari Skandinavia, suatu daerah yang beriklim dingin. Walau orang mengenal mereka dengan sebutan Viking, namun mereka menyebut dirinya Norse atau Norsesman yang artinya manusia-manusia dari Utara. Bangsa Perancis justru menyebut mereka dengan julukan Normandian, sedangkan orang-orang Slavia dan penduduk Rusia menyebutnya Varangia. Padahal, Viking sendiri sebenarnya adalah nama sebuah kota tua yaitu Vik yang sekarang masuk ke dalam wilayah Norwegia.
Pada umumnya mereka menggantungkan hidupnya dari usaha perdagangan dan pertanian. Suatu saat mereka ini bisa berubah menjadi sekelompok orang yang bertindak brutal dan sadis dengan melakukan perampokan dan penjarahan terhadap setiap kapal dagang yang ada di sekitar wilayah mereka. Tidak jarang mereka juga melakukan ekspansi jarahannya sampai ke daerah Mediterania.
Perbuatan bangsa Viking yang sering menyerang dan merampok daerah pesisir pantai Barat Laut Eropa dengan kapal perang mereka yang panjang, telah menjadi momok yang sangat menakutkan. Mereka biasanya melakukan serangan secara mendadak dan cepat terhadap berbagai sasaran yang sudah ditargetkannya, sehingga menimbulkan efek kejut yang tak terduga serta menimbulkan jejak kehancuran yang luar biasa. Mereka membunuh apa saja yang bisa dibunuh, tidak peduli wanita, anak-anak maupun orang tua. Semuanya disikat habis, dihancurkan sehingga menimbulkan efek psikologis, trauma rasa takut yang luar biasa bagi siapa saja yang menyaksikan akibat aksi biadab mereka.
Dalam setiap serangan di darat, pasukan Viking biasanya dipimpin oleh seorang panglima perang yang menggunakan kuda. Serangan awal dilakukan oleh pasukan khusus bernama berserker, yaitu sebuah pasukan pengejut yang bisa bergerak dengan cepat dan brutal. Keperkasaan pasukan Viking yang selalu menang dalam pertempuran membuat mereka semakin percaya diri dan mabuk dengan kekuasaan. Mereka terus bergerak dari satu daerah ke daerah lainnya di daratan Eropa. Satu persatu wilayah Eropa mereka taklukkan. Bahkan dalam catatan sejarah bangsa Eropa, periode 790 dan 1050 SM dikenal sebagai Era Viking.
Langganan:
Postingan (Atom)